top of page

What News

Naskah tertua Injil Matius

November 2014

 

Injil Matius 1:1-9,12 pada bagian depan (recto) potongan naskah Papirus 1, yang dibuat sekitar tahun 250 M.

Kronologis proses kejatuhan hukuman kepada Yesus secara tradisi latarbelakang pemerintahan Roma dan Yahudi

 

>> kelompok Sanhedrin berkuasa atas hukum perdata dan pidana terhadap orang-orang Israel, sehingga Sanhedrin menganggap Yesus sebagai pemberontak, dan  melanggar hukum perdata yaitu hukum taurat, yang menyebarkan ajaran yang lain, dan membuat banyak orang tertarik, dan juga mengatakan bahwa Yesus menghujat Allah, bahwa Yesus menyebut Diri-Nya mesias (Padahal Yesus tidak pernah mengaku Diri-Nya mesias) dalam hal ini Sanhedrin tidak berkuasa untuk menjatuhkan hukuman mati, maka itu Yesus dibawa kepada kekaisaran Roma dan mengatakan kepada Pilatus bahwa Yesus adalah penjahat, Pilatus memberi wewenang kepada Sanhedrin tetapi karena Sanhedrin memiliki hukum pidana untuk tidak boleh menghukum seseorang jika tanpa izin dari pemerintahan Romawi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Yesus dan Kayafas salah satu anggota Sanhedrin)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(kelompok Sanhedrin)

 

Terjadi suatu diskusi antara Pilatus dan Yesus, Pilatus tidak mendapati kesalah dari pada Yesus, Pilatus tau bahwa Yesus adalah bukan raja secara fisik, tetapi sebagai raja kebenaran, yaitu sebagai pengajar. Tetapi pada saat itu juga bahwa orang Yahudi lebih memilih Barabas yang dibebaskan dari pad Yesus (barabas adalah pemberontak yang paling ditakuti pada saat itu) maka itu yesus diberi makota duri dan diolok-olokan, dan dibawa kedepan pada imam kepada dan orang-orang Yahudi, lalu Pilatus berkata bahwa tidak ada satu kesalahanpun yang didapati dari pada Yesus, maka para prnjaga dan orang Yahudi itu berkata salibkan Dia, dan merekapun berkata bahwa di dalam hukum kami (hukum perdata-hukum taurat orang yahudi) dia layak dihukum mati karena Dia mengaku sebagai Anak Allah. Lalu Pilatus berbicara lagi kepada Yesus, Pilatus sebenarnya hendak membebaskan Pilatus, tetapi orang-orang diluar mendesak Pilatus, untuk Yesus disalibkan, karena Pilatus hendak membebaskan Yesus, orang-orang itu berkata bahwa jika Pilatus membebaskan Yesus bahwa ia bukan sahabat Kaisar dan setiap orang yang menganggap dirinya raja adalah melawan kaisar. Lalu yesus dibawa ke pada kursi pengadilan yang disebut Litos-trotos (kursi keputusan hidup atau matinya seseorang) maka setalah itu mereka berkata salibkan mereka, tetapi Pilatus berkata inilah raja mu, lalu orang Yahudi berkata, tidak ada raja lain selain Kaisar, maka Pilatus mereka untuk di salibkan.

  • Orang yang dihukum mati dengan disalibkan di beri salib yang harus dipikul dengan jalan yang panjang sekali, dan harus ditontoni banyak orang dan diolok-olok, agar orang tau dan orang yang dihukum juga tau bahwa orang yang dihukum itu bersalah (maka muncul konsep pikul salib dan sangkal diri, bahwa kita harus menyangkal diri dan mengaku bersalah dihadapan Allah dan meminta pengampunan kepada Allah, bahwa Allah yang benar), maka setelah itu Pilatus menuliskan suatu tulisan di atas kayu salib Kristus, Yesus orang Nazareth, raja orang Yahudi, orang Yahudi meminta Pilatus menuliskan “aku raja orang Yahudi” tetapi Pilatus tidak menghendaki, karena Pilatus tau Yesus tidak mengatakan bahwa Ia adalah orang raja orang Yahudi, sehingga Pilatus tetap menuliskan apa yang hendak ia tuliskan denga tiga bahasa.
  • Orang Yahudi berani berkata, biarlah darah orang ini ditanggung oleh kami sampai kepada anak-anak kami, walaupun demikian tetap yesus mengapuni mereka. (Yoh 18:28-40; 19:1-30)

PEMAHAMAN MENGENAI MESIAS

 

 

Yesus hadir sebagai mesias rohani adalah mempunyai tugas berdasarkan makna dari arti mesias itu sendiri, arti mesias adalah “yang di urapi”, tiga tugas mesias:

1. Raja (Pemimpin dalam suatu bangsa)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Imam (perantara antara Allah dan manusia)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Nabi (penyambung lidah Allah)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Yesus sebagai mesias

 

> Ia yang mati di kayu salib yang mendamaikan manusia dengan Allah, menggambarkan bahwa Ia adalah Imam dalam keidupan manusia, bukan saja sebagai perantara, tetapi pendamai (Ibr 2:17, 2 Kor 5:19)

> Ia yang sebagai Firman Allah sendiri yang menjadi manusia, jika nabi diberikan Firman oleh Allah untuk disampaikan, tetapi Yesus adalah Firman itu sendiri (Yoh 1:1)

> Ia sebagai penguasa tunggal dalam kehidupan kita, yang berkuasa dan berdaulat, bukan saja sebagai Raja dari segala raja tetapi raja di dalam setiap hati kita manusia yang percaya kepada-Nya, yang kerajaannya tak tergoncangkan yang bukan dari dunia ini. (Ibr 12:28, 1 Tim 1:17, Yoh 18:36)

“saatnya kita menantikan kedatangan-Nya kembali untuk menjadi mempelai bersama-Nya di kerajaan Sorga yang kekal”

Unknown Track - Unknown Artist
00:00 / 00:00
bottom of page